Dia
(Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah,
kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku tidak pernah kecewa dalam berdoa
kepada-Mu, wahai Tuhanku.
(Allah
berfirman,) “Wahai Zakaria, Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan
seorang anak laki-laki yang bernama Yahya yang nama itu tidak pernah
Kami berikan sebelumnya.”
Qāla rabbi annā yakūnu lī gulāmuw wa kānatimra'atī ‘āqiraw wa qad balagtu minal-kibari ‘itiyyā(n).
Dia
(Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana (mungkin) aku akan
mempunyai anak, sedangkan istriku seorang yang mandul dan sungguh aku
sudah mencapai usia yang sangat tua?”
Qāla każālik(a), qāla rabbuka huwa ‘alayya hayyinuw wa qad khalaqtuka min qablu wa lam taku syai'ā(n).
Dia (Allah) berfirman,459)
”Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, ”Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh,
engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau
belum berwujud sama sekali.”
Catatan Kaki
459) Sebagian mufasir berpendapat bahwa yang berkata di sini adalah Allah Swt. Sebagiannya lagi berpendapat bahwa yang berkata di sini adalah Jibril.
Dia
(Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah)
berfirman, “Tandanya bagimu ialah bahwa engkau tidak dapat
bercakap-cakap dengan manusia selama (tiga hari) tiga malam, padahal
engkau sehat.”
Yā yaḥyā khużil-kitāba biquwwah(tin), wa ātaināhul-ḥukma ṣabiyyā(n).
(Allah berfirman,) “Wahai Yahya, ambillah (pelajarilah)460) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Kami menganugerahkan hikmah kepadanya (Yahya)461) selagi dia masih kanak-kanak.
Catatan Kaki
460) Maksudnya adalah, “Pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya, dan sampaikan kepada umatmu!”
461) Maksudnya adalah pemahaman Taurat dan pendalaman agama.
Ważkur fil-kitābi maryam(a), iżintabażat min ahlihā makānan syarqiyyā(n).
Ceritakanlah
(Nabi Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur’an), (yaitu) ketika
dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur
(Baitulmaqdis).
Fattakhażat min dūnihim ḥijābā(n), fa arsalnā ilaihā rūḥanā fa tamaṡṡala lahā basyaran sawiyyā(n).
Dia
(Maryam) memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka. Lalu, Kami
mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, kemudian dia menampakkan diri di
hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.
Qālat innī a‘ūżu bir-raḥmāni minka in kunta taqiyyā(n).
Dia
(Maryam) berkata (kepadanya), “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhan
Yang Maha Pengasih darimu (untuk berbuat jahat kepadaku) jika kamu
seorang yang bertakwa.”
Qālat annā yakūnu lī gulāmuw wa lam yamsasnī basyaruw wa lam aku bagiyyā(n).
Dia
(Maryam) berkata, “Bagaimana (mungkin) aku mempunyai anak laki-laki,
padahal tidak pernah ada seorang (laki-laki) pun yang menyentuhku dan
aku bukan seorang pelacur?”
Qāla
każālik(a), qāla rabbuka huwa ‘alayya hayyin(un), wa linaj‘alahū āyatal
lin-nāsi wa raḥmatam minnā, wa kāna amram maqḍiyyā(n).
Dia
(Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu sangat
mudah bagi-Ku dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda (kebesaran-Ku)
bagi manusia dan rahmat dari Kami. Hal itu adalah suatu urusan yang
(sudah) diputuskan.”
Fa ajā'ahal-makhāḍu ilā jiz‘in nakhlah(ti), qālat yā laitanī mittu qabla hāżā wa kuntu nas-yam mansiyyā(n).
Rasa
sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma.
Dia (Maryam) berkata, “Oh, seandainya aku mati sebelum ini dan menjadi
seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan (selama-lamanya).”
Fa
kulī wasyrabī wa qarrī ‘ainā(n), fa immā tarayinna minal-basyari
aḥadā(n), fa qūlī innī nażartu lir-raḥmāni ṣauman falan ukallimal-yauma
insiyyā(n).
Makan,
minum, dan bersukacitalah engkau. Jika engkau melihat seseorang,
katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar puasa (bicara) untuk Tuhan
Yang Maha Pengasih. Oleh karena itu, aku tidak akan berbicara dengan
siapa pun pada hari ini.’”
Dia
(Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya.
Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam, sungguh, engkau benar-benar
telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.
Fa asyārat ilaīh(i), qālū kaifa nukallimu man kāna fil-mahdi ṣabiyyā(n).
Dia
(Maryam) menunjuk kepada (bayi)-nya (agar mereka bertanya kepadanya).
Mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami akan berbicara dengan anak kecil
yang masih dalam ayunan?”
Wa ja‘alanī mubārakan aina mā kunt(u), wa auṣānī biṣ-ṣalāti waz-zakāti mā dumtu ḥayyā(n).
Dia
menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada dan
memerintahkan kepadaku (untuk melaksanakan) salat serta (menunaikan)
zakat sepanjang hayatku,
Mā kāna lillāhi ay yattakhiża miw waladin subḥānah(ū), iżā qaḍā amran fa innamā yaqūlu lahū kun fa yakūn(u).
Tidak
patut bagi Allah mempunyai anak. Maha Suci Dia. Apabila hendak
menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka,
jadilah sesuatu itu.
Asmi‘ bihim wa abṣir, yauma ya'tūnanā lākiniẓ-ẓālimūnal-yauma fī ḍalālim mubīn(in).
Alangkah
tajam pendengaran dan penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada
Kami (di akhirat)! Akan tetapi, orang-orang zalim pada hari ini (di
dunia) berada dalam kesesatan yang nyata.
Ceritakanlah
(Nabi Muhammad, kisah) Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur’an)! Sesungguhnya
dia adalah seorang yang sangat benar dan membenarkan lagi seorang nabi.
Iż qāla li'abīhi yā abati lima ta‘budu mā lā yasma‘u wa lā yubṣiru wa lā yugnī ‘anka syai'ā(n).
Ketika
dia (Ibrahim) berkata kepada bapaknya, “Wahai Bapakku, mengapa engkau
menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak pula
bermanfaat kepadamu sedikit pun?
Wahai
Bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu yang tidak
datang kepadamu. Ikutilah aku, niscaya aku tunjukkan kepadamu jalan yang
lurus.
Dia
(bapaknya) berkata, “Apakah kamu membenci tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim?
Jika tidak berhenti (mencela tuhan yang kusembah), engkau pasti akan
kurajam. Tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama.”
Falamma‘tazalahum wa mā ya‘budūna min dūnillāh(i), wahabnā lahū isḥāqa wa ya‘qūb(a), wa kullan ja‘alnā nabiyyā(n).
Maka,
ketika dia (Ibrahim) sudah menjauh dari mereka dan dari apa yang mereka
sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya (seorang anak) Ishaq
dan (seorang cucu) Ya‘qub. Masing-masing Kami angkat menjadi nabi.
Ceritakanlah
(Nabi Muhammad kisah) Idris di dalam Kitab (Al-Qur’an). Sesungguhnya
dia adalah orang yang sangat benar dan membenarkan lagi seorang nabi.
Ulā'ikal-lażīna
an‘amallāhu ‘alaihim minan-nabiyyīna min żurriyyati ādama wa mimman
ḥamalnā ma‘a nūḥ(in), wa min żurriyyati ibrāhīma wa isrā'īl(a), wa
mimman hadainā wajtabainā, iżā tutlā ‘alaihim āyātur-raḥmāni kharrū
sujjadaw wa bukiyyā(n).
Mereka
itulah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yakni para nabi
keturunan Adam, orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh,
keturunan Ibrahim dan Israil (Ya‘qub), serta orang yang telah Kami beri
petunjuk dan Kami pilih. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah
Yang Maha Pengasih, mereka tunduk, sujud, dan menangis.
(Yaitu,)
surga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh (Allah) Yang Maha Pengasih kepada
hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) gaib. Sesungguhnya janji-Nya
pasti ditepati.
Lā yasma‘ūna fīhā lagwan illā salāmā(n), wa lahum rizquhum fīhā bukrataw wa ‘asyiyyā(n).
Di
dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berguna, kecuali
salam (ucapan kebaikan dan kedamaian). Di dalamnya mereka mendapatkan
rezeki pada pagi dan petang.
Wa mā natanazzalu illā bi'amri rabbik(a), lahū mā baina aidīnā wa mā khalfanā wa mā baina żālika wa mā kāna rabbuka nasiyyā(n).
Tidaklah
kami (Jibril) turun, kecuali atas perintah Tuhanmu. Milik-Nya segala
yang ada di hadapan kita, di belakang kita, dan di antara keduanya.
Tuhanmu sekali-kali bukan pelupa.
Rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā fa‘budhu waṣṭabir li‘ibādatih(ī), hal ta‘lamu lahū samiyyā(n).
(Dialah)
Tuhan (yang menguasai) langit, bumi, dan segala yang ada di antara
keduanya. Maka, sembahlah Dia dan berteguhhatilah dalam beribadah
kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui sesuatu yang sama dengan-Nya?
Fa wa rabbika lanaḥsyurannahum wasy-syayāṭīna ṡumma lanuḥḍirannahum ḥaula jahannama jiṡiyyā(n).
Maka,
demi Tuhanmu (Nabi Muhammad), sungguh, Kami pasti akan mengumpulkan
mereka bersama setan, kemudian pasti Kami akan mendatangkan mereka ke
sekeliling Jahanam dengan tersungkur.
Wa
iżā tutlā ‘alaihim āyātunā bayyinātin qālal-lażīna kafarū lil-lażīna
āmanū, ayyul-farīqaini khairum maqāmaw wa aḥsanu nadiyyā(n).
Apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, niscaya orang-orang
yang kufur berkata kepada orang-orang yang beriman, “Manakah di antara
kedua golongan yang lebih baik tempat tinggal dan lebih indah tempat
pertemuan(-nya)?”
Wa kam ahlaknā qablahum min qarnin hum aḥsanu aṡāṡaw wa ri'yā(n).
Betapa
banyak umat (yang ingkar) yang telah Kami binasakan sebelum mereka,
padahal mereka lebih bagus perkakas rumah tangganya dan (lebih indah)
dipandang mata.
Qul
man kāna fiḍ-ḍalālati falyamdud lahur-raḥmānu maddā(n), ḥattā iżā ra'au
mā yū‘adūna immal-‘ażāba wa immas-sā‘ata fa saya‘lamūna man huwa
syarrum makānaw wa aḍ‘afu jundā(n).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapa yang berada dalam kesesatan, biarlah Tuhan Yang Maha Pengasih memperpanjang waktu baginya.464)
Hingga apabila telah melihat apa yang diancamkan kepada mereka, baik
azab maupun Kiamat, mereka akan mengetahui siapa yang lebih buruk
kedudukannya dan lebih lemah bala tentaranya.”
Catatan Kaki
464) Maksudnya adalah memanjangkan umur dan membiarkan mereka hidup dalam kesenangan.
Wa yazīdullāhul-lażīnahtadau hudā(n), wal-bāqiyātuṣ-ṣāliḥātu khairun ‘inda rabbika ṡawābaw wa khairum maraddā(n).
Allah
akan menambah petunjuk kepada orang-orang yang telah mendapat petunjuk.
Amal kebajikan yang kekal itu lebih baik pahala dan kesudahannya di
sisi Tuhanmu.
Maka,
janganlah engkau (Nabi Muhammad) tergesa-gesa (memintakan azab) bagi
mereka. Sesungguhnya Kami hanyalah menghitung dengan teliti (datangnya
siksaan) untuk mereka.
(Ingatlah)
suatu hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang bertakwa
(menghadap) kepada (Allah) Yang Maha Pengasih sebagai rombongan yang
terhormat
Mereka
tidak punya (hak mendapat atau memberi) syafaat (pertolongan), kecuali
orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi (Allah) Yang Maha
Pengasih.465)
Catatan Kaki
465) Yang dimaksud dengan mengadakan perjanjian dengan Allah Swt. adalah beriman kepada Allah Swt., menjalankan perintah-Nya, dan bertakwa kepada-Nya.
88
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا ۗ
Wa qāluttakhażar-raḥmānu waladā(n).
Mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Pengasih telah mengangkat anak.”
89
لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْـًٔا اِدًّا ۙ
Laqad ji'tum syai'an iddā(n).
Sungguh, kamu benar-benar telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.
Fa innamā yassarnāhu bilisānika litubasysyira bihil-muttaqīna wa tunżira bihī qaumal luddā(n).
Sesungguhnya
Kami telah memudahkan (Al-Qur’an) itu dengan bahasamu (Nabi Muhammad)
agar dengannya engkau memberi kabar gembira kepada orang-orang yang
bertakwa dan memberi peringatan kepada kaum yang membangkang.
Wa kam ahlaknā qablahum min qarn(in), hal tuḥissu minhum min aḥadin au tasma‘u lahum rikzā(n).
Betapa
banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka. Apakah engkau
(Nabi Muhammad) melihat salah seorang dari mereka atau mendengar bisikan
mereka?
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran